RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA MODEL
I.
PENDAHULUAN
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas
dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan
kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan,
sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Suatu pembelajaran akan berjalan dengan
lancer apabila antara pendidik dan peserta didik bisa mengikutinya dengan baik.
Untuk itu, pendidik dalam menyampaikan materi tidak hanya dengan model ceramah saja.
Karena dengan menggunakan model seperti itu saja, kemungkinan besar peserta didik
akan merasa jenuh. Maka dari itu, diperlukan metode lain dalam pembelajaran tersebut.
Diantaranya dengan menggunakan media-media seperti media audio, media visual,
media audio-visual, media model, dan lain-lain. Dalam makalah ini kami akan membahas
salah satu media pembelajaran dengan menggunakan model yang memungkinkan siswa dapat
lebih mudah untuk memahami suatu materi tersebut.
II.
PEMBAHAS AN
A.
Pengertian Rancangan Pengembangan Media Model
Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan
pesan-pesan pembelajaran.[1]
Model (tiruan benda-benda) adalah bentuk tiruan dari suatu
benda asli yang karena sesuatu sebab tidak dapat ditunjukkan aslinya.[2]
Jadi, rancangan pengembangan media model
adalah sesuatu yang telah dirancang sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan
atau materi-materi pelajaran dalam bentuk tiruan dari suatu benda asli sebab tidak
dapat ditunjukkan aslinya. Misalnya: karena benda terlalu besar, terlalu kecil,
rumit, tempatnya terlalu jauh, dan sebagainya.[3]
B.
Macam-macam Media Model
1.
Model irisan, misalnya:
irisan kulit bumi, lapisan tanah, lapisan pohon, dan sebagainya.
Berikut salah satu gambar dari contoh model irisan: irisan kulit bumi (dalam pembelajaran bukan dibawakan gambarnya namun bentuk tiruan dari irisan tersebut) :
2.
Model penampang, misalnya:
penampang daun, penampang pesawat terbang.
Berikut salah satu gambar dari contoh model penampang: penampang pesawat terbang (dalam pembelajaran bukan dibawakan gambarnya namun bentuk tiruan dari penampang tersebut):
3.
Model
memperkecil/memperbesar, misalnya: miniatur candi, model atom, molekul, sel,
dan sebagainya.
Berikut salah satu gambar dari contoh model memperkecil/memperbesar: miniatur
candi (dalam pembelajaran bukan dibawakan candinya namun bentuk tiruan dalam bentuk
minatur):
4.
Model utuh, misalnya: model
berbagai buah-buahan yang ukurannya kurang lebih sama dengan aslinya.
5.
Model susunan, misalnya:
susunan tubuh manusia yang dapat dipasang dan dilepas.
6.
Model gambar, misalnya:
peta, gambar-gambar pahlawan, atau gambar-gambar yang lain.
Berikut salah satu gambar dari contoh model gambar: gambar peta (dalam pembelajaran
dibawakan gambarnya agar peserta didik lebih faham akan letak dari suatu daerah
tertentu):
7.
Model globe, yakni berupa tiruan
bumi dalam skala kecil.[4]
C. Pengembangan Media Model
Konsep model yang ingin disampaikan
kepada peserta didik dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti miniatur,
globe, peta, dan lain-lain. Miniatur menghasilkan ilustrasi yang hamper sama dengan
suatu objek tertentu. Globe menghasilkan
ilustrasi yang hamper menyamai kenyataan dari bumi. Peta menghasilkan gambaran dari
bumi.
Keberhasilan penggunaan
media model ditentukan oleh kualitas dan efektivitas dari bahan-bahan model
yang dibuat. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan
yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar
yang sesuai.
Tatanan elemen-elemen
itu harus dapat menampilkan model yang dapat dimengerti dan dapat menarik perhatian
peserta didik sehingga model tersebut mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh
pendidik.
Dalam proses
penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain:
prinsip kesederhanaan, keterpaduan, dan penekanan.
Kesederhanaan,
Secara umum,
kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
model. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami
pesan yang disajikan. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi
dalam beberapa bahan model yang mudah dipahamioleh peserta didik.
Keterpaduan,
Keterpaduan mengacu
kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen suatu model yang ketika diamati
akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu
sebagai bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan
atau informasi yang dikandungnya.
Penekanan,
Meskipun penyajian
suatu model dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan
memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian
peserta didik.[5]
IV. KESIMPULAN
Dari uraian di atas
disimpulkan bahwa Rancangan Pengembangan Media Model adalah sesuatu yang telah
dirancang sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi-materi
pelajaran dalam bentuk tiruan dari suatu benda asli sebab tidak dapat
ditunjukkan aslinya.
Macam-macam media model ada 10, yaitu:
1.
Model irisan.
2.
Model penampang.
3.
Model
memperkecil/memperbesar.
4.
Model utuh.
5.
Model susunan.
6.
Model gambar.
7.
Model globe.
Dalam mengembangkan
media model perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain: prinsip kesederhanaan, keterpaduan, dan
penekanan.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah Rancangan Pengembangan
Media Model yang kami susun.
Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang Media Pembelajaran. Kritik dan saran yang membangun dari pihak
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
[1]AzharArsyad, MEDIA PEMBELAJARAN, Jakarta: PT
Raja GrafindoPersada, 2007, hlm. 4.
[2]Ahmad Rohani, MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF,
Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1997, hlm. 19.
[3]Ahmad Rohani, MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF,
Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1997, hlm. 19.
[4]Ahmad Rohani, MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF,
Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1997, hlm. 20.
[5]AzharArsyad, MEDIA PEMBELAJARAN, Jakarta: PT
Raja GrafindoPersada, 2007, hlm. 107-109.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar