KEPEMIMPINAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Dasar-dasar Manajemen Pendidikan
Dosen
Pengampu: Drs. Jasuri,
M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Siti Khoirunnisa’ (123911014)
2. Novi Noviantika (123911015)
3. Ihda Lathifatul I (123911016)
4. Umi Atikah (123911017)
5. Umi Mahfiratun Nikmah (123911018)
6. Miftakhul Jannah (123911019)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2014
KEPEMIMPINAN
I.
PENDAHULUAN
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup
dalam kelompok tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis
anggota kelompok haruslah saling menghormati dan
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan.
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya.
Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah &
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia
seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Jika
manusia berjiwa pemimpin, maka akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apakah Pengertian Kepemimpinan ?
B.
Apa Saja Jenis Kepemimpinan ?
C.
Apa Saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Pemimpin ?
D.
Apa Saja Jenis Tipologi kepemimpinan ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam
hal ini para bawahannya sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak
pemimpin, meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Jika
definisi itu disimak dengan cermat akan terlihat tiga hal, yaitu :
1. Dari seseorang yang menduduki jabatan pemimpin
dituntut kemampuan tertentu yang tidak dimiliki oleh sumber daya manusia
lainnya dalam organisasi.
2. Kepengikutan sebagai elemen penting dalam
menjalankan kepemimpianan.
3. Kemampuan mengubah ‘egosentrisme’ para bawahan
menjadi ‘organisasi-sentrisme.[1]
Definisi
Kepemimpinan menurut Tead Terry Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan
menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi
sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang
bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah,
karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan
dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori
sukarela (compliance induction
theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).[2]
B.
Jenis Kepemimpinan
Ditinjau
dari sumbernya, kepemimpinan dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Kepemimpinan resmi atau status leader, titular leader,
atau formal leader (menjadi pemimpinan karena secara resmi/formal
diangkat sebagai pemimpin).
2.
Kepemimpinan tak resmi atau emerging leader, real leader, actual
leader, fundational leader, atau “recognized leader” (menjadi
pemimpin karena bakat dan kemampuan kepemimpinannya).
Ditinjau
dari ciri karakteristik pemimpin, kepemimpinan dibagi menjadi 3 (Stephen J.
Knezevich) :
1.
Kepemimpinan simbolik (karena ciri karakteristik individu pemimpin:
ramah, jujur, bersemangat, kreatif, tabah, bijaksana, cerdas, humoris,
lemah-lembut, dan seterusnya. Juga bentuk tubuh menjadi pertimbangan (walaupun
hasil penelitian menunjukkan adanya pengecualian: tidak selaluyang tubuhnya tegap
gagah).
2.
Kepemimpinan formal (karena posisi, gelar, jabatan, kuasa)
3.
Kepemimpinan fungsional (karena peranan, fungsi, dan kemanfaatannya
bagi kelompok: tiada pemimpin tanpa kelompok).[3]
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Efektivitas Pemimpin
Menurut H. Jodeph Reitz (1981) faktor - faktor yang
mempengaruhi efektifitas pemimpin meliputi: kepribadian (personality)
pengalaman masalalu dan harapan pemimpin, harapan perilaku atasan,
karakteristisk harapan dan perilaku bawahan, dan harapan dan perilaku rekan.
Faktor-faktor itu mempengaruhi pimpinan dan bawahan secara timbal balik. Untuk
jelasnya dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut:
1. Kepribadian, pengalama masa lalu dan
harapan pimpinan hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dang
pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya. Sebagai contoh, jika ia
pernah sukses dengan cara menghargai bawahan dalam pemenuhan kebutuhannya,
cenderung akan menerapkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada
bawahan/orang.
2. Pengharapan dan perilaku atasan, sebagai
contoh atasan yang secara jelas memakai gaya yang berorientasi pada tugas,
cenderung manajer menggunakan gaya itu.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku
bawahan, mempengaruhi terhadap gaya kepemimpinan manajer. Sebagai contoh,
karyawan yang mempunyai kemampuan tinggi biasanya akan kurang memerlukan
pendekatan yang direktif dari pimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan
juga akan mempengaruhi gaya pemimpin, sebagai contoh bawahan yang bekerja pada
bagian pengolahan data (litbang) menyukai pengarahan yang lebih berorientasi kepada
tugas.
5. Iklim dan kebijakan organisasi
mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan. Sebagai contoh, kebijakan dalam
pemberian penghargaan, imbalan dengan skala gaji yang ditunjang dengan intensif
lain (dana pensiun, bonus, cuti) akan mempengaruhi motivasi kerja bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan, sebagai
contoh manajer membentuk persahabatan dengan rekan-rekan dalam organisasi.
Sikap mereka ada yang merusak reputasi, tidak mau kooperatif, berlomba
memperebutkan sumber daya, sehingga mempengaruhi perilaku rekan-rekannya.[4]
D.
Tipologi kepemimpinan
Dari berbagai
studi tentang kepemimpinan diketahui ada lima tipe pemimpin, masing-masing
dengan ciri-cirinya. Lima tipe itu ialah :
a.
Tipe pemimpin yang otoriter
b.
Tipe paternalistic
c.
Tipe laissez faire
d.
Tipe demokratik
e.
Tipe kharismatik
Pentingnya pengenalan berbagai tipe kepemimpinan terletak pada
pemahaman ciri-cirinya secara tepat karena ciri-ciri tertentu dapat digunakan
pada situasi dan kondisi tertentu dalam menjalankan roda organisasi. Dengan
kata lain, agar seseorang yang menduduki jabaatan pemimpin dapat meningkatkan
efektivitas kepemimpinannya dengan kemampuan tinggi menghgunakan gaya yang
situasional yang artinya gaya yang berbeda pada situasi dan kondisi yang
berlainan.
a.
Tipe otoriter
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai orang yang otoriter
memiliki ciri-ciri yang pada umumnya negatif. Karena itu tipe ini bukanlah
merupakan tipe yang diandalkan, terutama apabila dikaitkan dengan upaya
meningkatkan produktivitas kerja, yang antara lain memerlukan suasana yang
demokratis. Akan tetapi teori situasional menekankan bahwa dalam kondisi
tertentu, seorang pemimpin yang paling demokratik sekalipun mungkin untuk
sementara waktu atau dalam menghadapi situasi tertentu atau menghadapi bawahan
tertentu, harus menggunakan gaya otoriter untuk kemudian “kembali” ke gaya yang
merupakan ciri utamanya, yaitu gaya yang demokratik.
b.
Tipe paternalistik
Pengalaman para praktisi dan penelitian para ahli menunjukkan bahwa
banyak pejabat pemimpin dalam berbagai jenis organisasi, termasuk organisasi
bisnis, tergolong pada tipe ini; terutama dalam organisasi yang dikelola dengan
menggunakan norma-norma “tradisional”. Ciri-cirinya dapat dikatakan merupakan
penggabungan antara beberapa ciri negatif dan ciri positif. Berarti agak
efektif, penguasaan kiat dan kemampuan menggunakan ciri mana menghadapi situasi
yang bagaimana, menjadi sangat penting. Akan tetapi kiat dan kemampuan tersebut
hanya bersifat gaya, bukan sebagai ciri; karena sebagaimana ditekankan di muka,
tipe ini bukanlah tipe yang ideal dan tidak juga didambakan.
c.
Tipe laissez faire
Tipe ini ditandai oleh ciri-ciri yang mungkin dapat dikatakan
‘aneh’ dan sulit membayangkan situasi organisasional di mana tipe ini dapat
digunakan secara efektif.
d.
Tipe demokratik
Tidak sedikit orang yang mendambakan atasan yang tergolong sebagai
pemimpin yang demokratik. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa tipe inilah
yang ideal.
e.
Tipe kharismatik
Dimuka telah disinggung bahwa salah satu faktor yang membedakan
seorang manajer dengan pemimpin ialah bahwa seorang manajer adalah seorang
kepala yang mempunyai bawahan, sedangkan pemimpin adalah orang yang mempunyai
pengikut, terlepas dari apakah yang
bersangkutan berfungsi sebagai pemimpin formal atau informal. Dalam kaitan
inilah ciri utama seorang pemimpin yang kharismatik terlihat, yaitu bahwa ia
mempunyai daya tarik kuat bagi orang lain sehingga orang lain itu bersedia
mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab kesediaan itu. Para
pakar belum sepakat tentang faktor-faktor yang menjadi ‘magnit’ tersebut. Latar
belakang biografikal, pendidikan, kekayaan, dan penampilan mungkin ikut
berperan, akan tetapi mungkin juga tidak. Karena ketidakmampuan para ahli
mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab yang dominan, akhirnya hanya
ditekankan bahwa seorang pemimpin yang kharismatik memiliki ‘kekuatan
supernatural’ yang tidak dimiliki oleh orang lain.[5]
IV.
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam
hal ini para bawahannya sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak
pemimpin.
Ditinjau
dari sumbernya, kepemimpinan dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Kepemimpinan resmi atau status leader, titular leader,
atau formal leader (menjadi pemimpinan karena secara resmi/formal
diangkat sebagai pemimpin).
2.
Kepemimpinan tak resmi atau emerging leader, real leader, actual
leader, fundational leader, atau “recognized leader” (menjadi
pemimpin karena bakat dan kemampuan kepemimpinannya).
Ditinjau
dari ciri karakteristik pemimpin, kepemimpinan dibagi menjadi 3 (Stephen J.
Knezevich) :
1.
Kepemimpinan simbolik
2.
Kepemimpinan formal (karena posisi, gelar, jabatan, kuasa)
3.
Kepemimpinan fungsional
Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin
1.
Faktor-Faktor
Kepribadian
2.
Pengharapan
dan perilaku atasan
3.
Karakteristik
4.
Kebutuhan tugas
5.
Iklim
dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan
6.
Harapan dan perilaku rekan
Dari berbagai
studi tentang kepemimpinan diketahui ada lima tipe pemimpin, masing-masing
dengan ciri-cirinya. Lima tipe itu ialah :
1.
Tipe pemimpin yang otoriter
2.
Tipe paternalistic
3.
Tipe laissez faire
4.
Tipe demokratik
5.
Tipe kharismatik
V.
PENUTUP
Demikian yang dapat penulis
sampaikan tentang Kepemimpinan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyajikan makalah ini sangatlah jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun sangatlah penulis
harapkan demi kebaikan bersama.
Penulis mengucapkan banyak
terimakasih atas segala perhatian beserta partisipasinya dan mohon maaf atas
segala kekuranganya. Semoga apa yang kita pelajari dan kita dapatkan kali ini
bermanfaat dan mendapat ridho beserta berkah dari Allah. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar