Pengertian, Fungsi dan Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Pengembangan Kurikulum
Dosen
Pengampu: Drs. Abdul Rohman, M.Ag.
Disusun oleh:
Harni (113111110)
Abit Juwan Ma’ruf (113911012)
Siti Khoirunnisa’ (123911014)
Zulfah Rahayu (123111160)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses bimbingan yang
diberikan kepada anak. Karena pendidikan itu sendiri padanan dari kata pedagogi
(paedagogy). Pedagogy berasal dari akar kata “paes” yang artinya anak, dan “again”
dapat diartikan sebagai membimbing. Dalam pendidikan terdapat tujuan-tujuan
tertentu yang harus dicapai oleh anak. Sementara untuk dapat mencapai tujuan
diperlukan seperangkat alat yang dalam pendidikan disebut kurikulum.
Istilah kurikulum baru masuk dalam khazanah
perbendaharaan kata dalam dunia pendidikan di Indonesia pada sekitar tahun
1968, sejak kelahiran kurikulum 1968, untuk menggantikan kurikulum sebelumnya,
yaitu Rencana Pelajaran. Ketika itu, istilah yang digunakan dalam dunia
pendidikan adalah rencana pelajaran, bukan kurikulum.
Untuk mengetahui lebih jauh apa itu kurikulum, fungsi, serta kedudukannya dalam
pendidikan, dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai hal-hal tersebut.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Bagaimana pengertian kurikulum dalam
pendidikan?
B. Apa fungsi kurikulum dalam pendidikan?
C. Bagaimana kedudukan kurikulum dalam
pendidikan?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere
yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to
run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari
dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau
penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program
sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Secara terminologis istilah
kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh
atau diselesaikan peserta didik disekolah untuk memperoleh ijazah.[1]
Berdasarkan pengertian diatas, dalam kurikulum terkandung
dua hal pokok, yaitu: (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa,
dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian,
implikasinya terhadap praktik pengajaran, yaitu setiap siswa harus menguasai
seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang
sangat penting dan menentukan.[2]
Dalam kasus kemudian kurikulum pada umumnya menjelaskan
tentang proses pengajaran, pembelajaran, dan bahan penilaian pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik.[3]
B. Fungsi Kurikulum
1. Fungsi kurikulum bagi sekolah
Fungsi
kurikulum bagi sekolah adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan atau
kompetensi pendidikan yang diinginkan. Kurikulum bagi sekolah juga berfungsi
pedoman kegiatan pendidikan secara menyeluruh.
2. Fungsi kurikulum bagi anak didik
Kurikulum
yang telah tersusun dengan baik sebagai organisasi pembelajaran merupakan
persiapan bagi individu peserta didik. Artinya peserta didik akan mendapatkan
pengetahuan baru, program baru, dan pengalaman baru yang diharapkan dapat
dikembangkan secara maksimal seiring dengan perkembangan anak, agar memiliki
bekal yang kokoh untuk menghadapi masa
depannya.
3. Fungsi kurikulum bagi pendidik
Fungsi
kurikulum bagi pendidik adalah sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan
mengorganisir pengalaman belajar para peserta didik. Serta merupakan pedoman
untuk melakukan assesmen terhadap peserta didik setelah diselesaikannya proses
pembelajaran tertentu.
4. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah sebagai pedoman dalam memperbaiki situasi dan
kondisi belajar yang lebih baik, sebagai pedoman dalam memberikan bantuan pada
pendidik untuk menciptakan dan memperbaiki proses pembelajaran.[4]
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orangtua, kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum
berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.[5]
Dalam aktivitas belajar mengajar, kedudukan kurikulum sangat krusial, karena
dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat (benefit).[6]
C. Kedudukan Kurikulum
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional
harus ada alat yang disebut dengan kurikulum. Dengan demikian, kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujun pendidikan. Disinilah awal dari kedudukan
kurikulum dalam sistem pendidikan nasional.[7]
Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian
tujuan-tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan,
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan bekerja. Untuk
menyampaikan bahan pelajaran, ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan
tersebut diperlukan metode penyampaian serta alat-alat bantu tertentu. Untuk
menilai hasil dan proses pendidikan, juga diperlukan cara-cara dan alat-alat
penilaian tertentu pula. Keempat hal tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar,
metode-alat, dan penilaian merupakan komponen-komponen utama kurikulum. Dengan
berpedoman pada kurikulum, interaksi pendidikan antara guru dan siswa
berlangsung. Interaksi ini tidak berlangsung dalam ruang hampa, tetapi selalu
terjadi dalam lingkungan tertentu, yang mencakup antara lain lingkungan fisik,
alam, sosial budaya, ekonomi, politik, dan religi. Kurikulum mempunyai
kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.[8]
Kedudukan kurikulum dapat juga dilihat dari sistem
pendidikan itu sendiri. Pendidikan sebagai sistem tertentu memiliki berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.[9] Kurikulum
mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.[10]
IV.
KESIMPULAN
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere
yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi kuno
di Yunani.
Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan)
adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta
didik disekolah untuk memperoleh ijazah.
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orangtua, kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi
masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum
berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Dalam aktivitas belajar mengajar,
kedudukan kurikulum sangat krusial, karena dengan kurikulum anak didik akan
memperoleh manfaat (benefit)
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional
harus ada alat yang disebut dengan kurikulum. Dengan demikian, kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujun pendidikan.
V.
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Pemakalah senantiasa
menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif, guna pembuatan makalah
berikutnya yang lebih baik. Atas partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan
terimakasih.
[1] Zainal
Arifin, Konsep Dan Model Pengembangan
Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).hlm2-3.
[2] Tim
pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum
dan Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2012).hlm.2.
[3] Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan
Materi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011),hlm.35.
[4] Muhammad
Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep
Implementasi Evaluasi dan Inovasi, (Yogyakarta:Teras,2009).hlm.9-11.
[6] Abdullah
Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan
Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2007),hlm.205.
[8] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm.3
MGM National Harbor Casino-Casino | Dr. Maryland
BalasHapusMGM National Harbor Casino. MGM National Harbor Casino locations, rates, amenities: expert Maryland research, only at Hotel and Travel Index.What is MGM National 춘천 출장마사지 Harbor 경상북도 출장샵 Casino?Is 광양 출장샵 MGM National 정읍 출장마사지 Harbor 성남 출장마사지 Casino gambling illegal?