Sabtu, 11 Oktober 2014

pengertian kurikulum dalam pendidikan



Pengertian, Fungsi dan Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan

MAKALAH     
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu: Drs. Abdul Rohman, M.Ag.
http://amrikhan.files.wordpress.com/2012/06/logo.png?w=652  
Disusun oleh:
Harni                          (113111110)
Abit Juwan Ma’ruf    (113911012)
Siti Khoirunnisa’        (123911014)
Zulfah Rahayu           (123111160)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.                 PENDAHULUAN
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses bimbingan yang diberikan kepada anak. Karena pendidikan itu sendiri padanan dari kata pedagogi (paedagogy). Pedagogy  berasal dari akar kata “paes” yang artinya anak, dan “again” dapat diartikan sebagai membimbing. Dalam pendidikan terdapat tujuan-tujuan tertentu yang harus dicapai oleh anak. Sementara untuk dapat mencapai tujuan diperlukan seperangkat alat yang dalam pendidikan disebut kurikulum.
Istilah kurikulum baru masuk dalam khazanah perbendaharaan kata dalam dunia pendidikan di Indonesia pada sekitar tahun 1968, sejak kelahiran kurikulum 1968, untuk menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran. Ketika itu, istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah rencana pelajaran, bukan kurikulum.
Untuk mengetahui lebih jauh apa itu  kurikulum, fungsi, serta kedudukannya dalam pendidikan, dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai hal-hal tersebut.

II.               RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana pengertian kurikulum dalam pendidikan?
B.    Apa fungsi kurikulum dalam pendidikan?
C.    Bagaimana kedudukan kurikulum dalam pendidikan?

III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik disekolah untuk memperoleh ijazah.[1]
Berdasarkan pengertian diatas, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu: (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian, implikasinya terhadap praktik pengajaran, yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan.[2]
Dalam kasus kemudian kurikulum pada umumnya menjelaskan tentang proses pengajaran, pembelajaran, dan bahan penilaian pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.[3]
B.    Fungsi Kurikulum
1.   Fungsi kurikulum bagi sekolah
Fungsi kurikulum bagi sekolah adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kompetensi pendidikan yang diinginkan. Kurikulum bagi sekolah juga berfungsi pedoman kegiatan pendidikan secara menyeluruh.
2.    Fungsi kurikulum bagi anak didik
Kurikulum yang telah tersusun dengan baik sebagai organisasi pembelajaran merupakan persiapan bagi individu peserta didik. Artinya peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru, program baru, dan pengalaman baru yang diharapkan dapat dikembangkan secara maksimal seiring dengan perkembangan anak, agar memiliki bekal yang kokoh untuk menghadapi  masa depannya.
3.   Fungsi kurikulum bagi pendidik
Fungsi kurikulum bagi pendidik adalah sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para peserta didik. Serta merupakan pedoman untuk melakukan assesmen terhadap peserta didik setelah diselesaikannya proses pembelajaran tertentu.
4.   Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah sebagai pedoman dalam memperbaiki situasi dan kondisi belajar yang lebih baik, sebagai pedoman dalam memberikan bantuan pada pendidik untuk menciptakan dan memperbaiki proses pembelajaran.[4]
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orangtua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.[5] Dalam aktivitas belajar mengajar, kedudukan kurikulum sangat krusial, karena dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat (benefit).[6]
C.    Kedudukan Kurikulum
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus ada alat yang disebut dengan kurikulum. Dengan demikian, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujun pendidikan. Disinilah awal dari kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan nasional.[7]
Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan bekerja. Untuk menyampaikan bahan pelajaran, ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan metode penyampaian serta alat-alat bantu tertentu. Untuk menilai hasil dan proses pendidikan, juga diperlukan cara-cara dan alat-alat penilaian tertentu pula. Keempat hal tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar, metode-alat, dan penilaian merupakan komponen-komponen utama kurikulum. Dengan berpedoman pada kurikulum, interaksi pendidikan antara guru dan siswa berlangsung. Interaksi ini tidak berlangsung dalam ruang hampa, tetapi selalu terjadi dalam lingkungan tertentu, yang mencakup antara lain lingkungan fisik, alam, sosial budaya, ekonomi, politik, dan religi. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.[8] 
Kedudukan kurikulum dapat juga dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri. Pendidikan sebagai sistem tertentu memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.[9] Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.[10]

IV.        KESIMPULAN
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi kuno di Yunani.
Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik disekolah untuk memperoleh ijazah.
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orangtua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Dalam aktivitas belajar mengajar, kedudukan kurikulum sangat krusial, karena dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat (benefit)
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus ada alat yang disebut dengan kurikulum. Dengan demikian, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujun pendidikan.

V.              PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Pemakalah senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif, guna pembuatan makalah berikutnya yang lebih baik. Atas partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.




















[1] Zainal Arifin, Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).hlm2-3.
[2] Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2012).hlm.2.
[3] Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011),hlm.35.
[4] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi, (Yogyakarta:Teras,2009).hlm.9-11.
[5] Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran...hlm.9.
[6] Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2007),hlm.205.
[7] Zainal Arifin, Konsep Dan Model...hlm.22.
[8] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.3
[9] Zainal Arifin, Konsep Dan Model...hlm.22.
[10] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum..., hlm.4.

1 komentar:

  1. MGM National Harbor Casino-Casino | Dr. Maryland
    MGM National Harbor Casino. MGM National Harbor Casino locations, rates, amenities: expert Maryland research, only at Hotel and Travel Index.What is MGM National 춘천 출장마사지 Harbor 경상북도 출장샵 Casino?Is 광양 출장샵 MGM National 정읍 출장마사지 Harbor 성남 출장마사지 Casino gambling illegal?

    BalasHapus